Aziz Hartanto Siswa Smanda Jadi Bagian Paskibra Tingkat Provinsi Jateng

  • admin
  • 736
  • 13:12
  • Sen, 06 Des 2021 (diedit)

Bangga! Siswa asal  Kebumen kembali menorehkan prestasi. Aziz Hartanto yang kerap dipanggil Aziz. Bersekolah di SMA N 2 KEBUMEN, dan bertempat tinggal di Tanuraksan Rt 05 Rw 02, Gemeksekti, Kebumen. Memiliki tinggi badan 176 cm, serta berhasil lolos seleksi dan menjadi Paskibraka Provinsi Jawa Tengah tahun 2021.

Kira-kira bagaimana perasaan Aziz dapat menjadi bagian dari Paskibraka Provinsi Jawa Tengah saat itu?

“Tentunya sangat bangga dan bersyukur. Karena dengan usaha, semangat dan tekad dalam diri serta selalu berlatih sehingga bisa terwujud,” ucap Aziz.

“Saat banyak orang yang menginginkan posisi menjadi bagian Pasprov tetapi hanya beberapa orang saja yang terpilih. Di kala itu muncul rasa haru pada diri sendiri dengan perjuangan yang tak terbatas. Serta mengorbankan waktu dan tenaga untuk cita-cita yang dapat sekali seumur hidup,” lanjutnya.

Tentunya dibalik semua itu, pasti ada motivasi yang Aziz miliki. Benar, motivasi ia menjadi Pasprov pastinya ingin membanggakan orang tua, mengembangkan potensi dalam diri sendiri, mencari pengalaman dan wawasan di bidang baris-berbaris. Juga merupakan suatu pengabdian bangsa Indonesia dalam meningkatkan sikap nasionalisme dalam diri, dan ingin mengharumkan nama daerah serta almamater sekolah.

Lalu, Aziz juga menceritakan tentang proses awal hingga akhirnya ia bisa terpilih menjadi bagian dari Pasprov. “Banyak tantangan saat mengikuti seleksi-seleksi baik di sekolah, kabupaten, dan provinsi. Pada saat seleksi di sekolah, tantangan utama yaitu bersaing dengan teman yang juga ingin menjadi Pasprov. Pada situasi itulah muncul dalam benak untuk dapat bersaing secara sehat meskipun harus menyingkirkan semua teman agar bisa terpilih mewakili sekolah,” ucapnya memulai berbagi cerita.

Tantangan selanjutnya pada saat berkompetisi di tingkat kabupaten dan tahu bahwa tidak hanya saya yang berambisi menjadi Pasprov tetapi seluruh peserta perwakilan semua sekolah di Kabupaten Kebumen yang hadir pada saat itu juga menginginkan hal yang sama,” sambungnya memberi jeda sebentar.

“Dengan kemampuan dalam diri, doa yang selalu menyertai, dan dukungan teman, Saya dapat lolos di tingkat Kabupaten dan melaju ke tingkat Provinsi. Sebelum melangkah ke tingkat Provinsi, Saya mengikuti training center yang merupakan metode latihan sebelum seleksi di tingkat Provinsi. Tentu banyak pelatihan dan pembelajaran yang diajarkan oleh PPI agar mendapatkan hasil yang maksimal di tingkat Provinsi.”

Dan setelah mendapat pengarahan dan pelatihan dalam training center yang dilaksanakan selama 1 minggu, Aziz melaju ke tingkat Provinsi. Disana banyak peserta dari seluruh daerah di Jawa Tengah yang memiliki kemampuan dan keahlian yang berbeda-beda. Hal tersebut bukan halangan untuk berhenti dan justru menjadi motivasi untuk tetap bersaing dengan kompeten serta mengerahkan seluruh tenaga dalam diri agar mendapat hasil yang maksimal dan bisa membanggakan nama kabupaten.

Aziz juga menambahkan. “Setelah berkompetisi selama 2 hari saya terpilih sebagai 5 besar utusan Provinsi Jawa Tengah. Adanya takdir dan kehendak sang Illahi, akhirnya Saya berhenti di tingkat Provinsi dan gagal melaju ke tingkat Nasional. Walau begitu, tetap menjadi kebanggaan diri dapat melangkah jauh hingga menjadi Capasprov Jawa Tengah.”

Ia juga memberitahu tentang, beberapa bulan sebelum menjalani karantina di Semarang, Aziz mengikuti pelatihan mandiri yang dianjurkan pengurus PPI Jawa Tengah. Pelatihan itu berupa fisik dan kadang kala mendapat beberapa tugas yang harus dilaksanakan secepatnya. Setelah menjalani metode pelatihan mandiri selama berbulan-bulan, akhirnya mendapat panggilan untuk menjalani karantina di Semarang dan bertugas di tingkat Provinsi.

Pelatihan dan pemantapan dilaksanakan selama 2 minggu. Panas terik matahari Kota Semarang bukan menjadi halangan dalam mengikuti pelatihan, tetapi menjadi dorongan untuk semangat berlatih. Setelah menjalani semua itu, tepat di hari kemerdekaan Indonesia semua rasa sakit dan derita hilang seketika dan bersuka ria bersama.

Merah putih sudah dikibarkan adalah tanda bahwa tugas seorang Paskibraka telah usai dan harus kembali ke daerah asal. Banyak penderitaan, tantangan, dan pengalaman yang dilalui bersama. Dengan kemampuan dan tekad diri untuk bisa menjadi bagian dari Pasprov.

Apa ya cita-cita Aziz? Ia ingin menjadi seorang TNI AD. Wah keren banget ! Salah satu motivatornya adalah Jendral TNI (purn) Mulyono.

Ada juga tips dari Aziz yang bias dicoba. Salah satunya adalah sering berlatih fisik, walau begitu tetap mengutamakan ilmu. Menurutnya "latihan bisa dilakukan diwaktu luang atau mungkin saat weekend, tetapi hal utamanya tentu menimba dan mencari ilmu".

Kesempatan berharga tidak datang sendirinya, tapi harus di dapatkan dengan pengorbanan yang setara.”

Aziz Hartanto.

admin

SMANDA ADMIN

About

Tagar:

Bagikan Postingan ini:

Komentar:

  1. Dilarang melakukan spam pada komentar blog, posingan, agenda.
  2. Dilarang memberikan komentar yang melanggar hukum Indonesia
    * sara, asusila, kata - kata kasar, flaming, prostitusi, perjudian, narkoba
  3. Dilarang melakukan promosi/iklan
  4. Dilarang menyebarkan informasi palsu/hoax
  5. Dengan mengklik tombol 'Load Comment' dan/atau memberikan komentar anda setuju dengan peraturan diatas.
Privacy Policy